Share

32. Gugup

Tanpa diduga lagi Om Do merangkul pundakku lalu mengajakku keluar dari kamar mandi. Seperti yang terhipnotis, aku hanya menurut. Padahal aku sama sekali tidak merasa pusing ataupun tidak enak badan. Sebenarnya bisa menolak tapi aku khawatir Om Do akan curiga padaku. Jadi kubiarkan saja dia membimbingku berjalan dan memintaku duduk di tepi ranjang.

"Dari buku yang kubaca, ini biasa terjadi pada wanita yang hamil di trimester pertama. Kalau boleh aku tahu berapa usia kehamilanmu?" tanyanya sambil duduk di sebelahku, sementara tangannya perlahan turun dari bahuku.

Kenapa duduknya harus deket-deket begini sih. Aku kan jadi gugup. Bukan apa-apa, aku tidak terbiasa berdekatan dengan laki-laki asing, kecuali Rendy itu pun aku masih punya batasan.

"Ya Om, tapi jangan khawatir ini enggak setiap pagi kok . Cuman kadang-kadang aja," jawabku asal.

"Apa perlu aku antar ke dokter?"

"Enggak nggak usah, aku tidak mau ke dokter," sahutku cepat. Karena kalau sampai aku pergi ke dokter nanti bakal ketah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status