Share

38. Fitnah

"Lala sudah datang, nanti aku hubungi lagi," ucap Om Dimas sambil menutup teleponnya, satu tangannya meraih tanganku lalu dia menyusulku keluar. Setelah berada di luar aku belum benar-benar merasa aman karena masih harus satu mobil dengannya.

"Jangan coba-coba berlari dariku. Bersikaplah normal hingga orang-orang tidak curiga melihat kita," bisiknya tanpa melihatku. "Atau aku akan menghancurkan nama baik Mamamu." Seperti biasa dia mengancamku.

Sebelum melangkah aku membuang nafas berat kemudian berusaha senormal mungkin berjalan menuju parkiran. Aku terus memutar otak bagaimana caranya bisa lepas dari Om Dimas. Tapi kalau pergi sekarang, aku akan kehilangan ponselku yang berada pada pria itu.

Tiba di parkiran aku mengulurkan tanganku.

"Berikan ponselku," ucapku dingin.

"Untuk apa? Kamu mau menghubungi suami norak-mu itu supaya menjemputmu kesini, heh?"

"Aku ada janji dengan teman-temanku dan mungkin aku terlambat, maka aku akan memberi kabar pada mereka," kataku lagi tanpa melihat wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status