Share

46. Om Saya

"Jangan bilang seperti itu, kamu kelihatannya benci banget sama aku, La. Hati-hati, loh, antara benci dan cinta itu beda tipis."

"Apaan sih, Om, pagi-pagi udah ngomongin cinta. Tidak ada cinta di antara kita, jadi nggak usah diomongin."

"Oke, oke. Sekarang mungkin tidak tapi tidak menutup kemungkinan untuk kedepannya, 'kan."

"Dih, percaya diri banget sih, Om! Masa aku jatuh cinta sama Om-om dengan tampilan seperti ini." Aku bergumam sambil meliriknya sinis.

"Apa tadi kamu bilang?"

"Aku enggak bilang apa-apa."

"Tapi aku mendengarnya samar-samar."

"Mungkin Om salah dengar."

"Baiklah!"

Hening untuk beberapa saat. Hanya terdengar deru mesin dan musik yang diputar oleh pria ini. Lagu yang sebenarnya cukup membuat suasana di dalam mobil cukup syahdu. Dan sedari tadi aku mencoba menahan untuk tidak begitu larut dalam suasana ini.

"Ini mobil Om?" Aku berusaha mencairkan suasana.

"Bukan."

"Lalu milik siapa?"

"Milik seseorang."

"Seseorang itu siapa?"

"Apa perlu aku memberitahumu?"

"Sebenarnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status