Share

45. Asal Kamu Suka

Sejak kejadian di parkiran kantor Mama, aku tidak berani lagi bepergian sendiri. Om Do juga bersedia mengantarku, dan aku merasa aman pergi dengannya. Seperti yang telah dibicarakan kemarin setelah ini kami berteman.

Pagi ini aku memilih memasak demi kata maaf darinya. Membuat nasi goreng yang semalam tutorialnya aku tonton berkali-kali di salah satu channel media sosial. Meskipun kata Om Do keasinan dan kebanyakan minyak tapi dia tetap memakannya. Dia bilang aku harus sering-sering menonton video tutorial masak karena terus-menerus membeli makanan junk food ataupun makanan di luar juga tidak sehat.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang Ibu dan masakan paling enak bagi seorang anak adalah masakan yang dimasak oleh tangan Ibunya sendiri." Itu yang dia katakan ketika kami makan.

Aku hanya mengangguk sambil meliriknya sekilas karena mulutku penuh, aku tidak berniat menjawab.

"Kamu itu sebenarnya anak yang cerdas, La. Cuma karena terbiasa dimanjakan, kamu tidak bisa mandiri."

"Sok tah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status