Share

42. Sudah Kuduga

"Yang benar saja, Om, aku 'kan masih trauma untuk memasak setelah membuat telur ceplok kemarin. Dan untuk pilihan kedua aku juga tidak mau. Apa tidak ada pilihan lain?"

"Ada, memangnya kamu mau?"

"Katakan saja, siapa tahu pilihan ketiga bisa aku lakukan."

"Menciumku."

"Apa?!"

Seketika aku menoleh ke arahnya sambil membelalakkan mata, tapi pria ini terlihat tenang dan diam. Ucapannya barusan sama sekali tidak membuat ekspresi wajahnya berubah.

"Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan, Om!"

"Kesempatan apa? Sebenarnya aku bisa memaksamu untuk melakukan ketiganya. Kamu itu istriku, enggak ada salahnya kamu masak untuk makan suamimu. Bisa mendapatkan pahala jika diniatkan ibadah. Soal memijat kakiku ketika aku pulang bekerja, itu juga sudah seharusnya kamu lakukan untuk menyenangkan suami. Lalu menciumku, apa salahnya jika seorang istri mencium suaminya? Bukankah kita halal melakukannya?"

"Masalahnya adalah kita bukan suami istri beneran!" Aku menjawab masih dengan nada tinggi.

"Ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
dewi morgan
alhamdulillah lala dah menjelasin kesuaminya pasal bapak tirinya
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
part ini kok aq rasanya pengen nangis ya.kasihan lala hidupnya penuh dengan ketakutan akan papa tirinya sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status