Share

Sempurna!

Kemudian dia berlari ke arah pelaminan. Membanting kursi yang harusnya dia duduki sebagai raja sehari di pestanya ini. Dia mengambil dengan kasar, lalu melempar hiasan-hiasan bunga dekor di pelaminannya hingga berantakan.

Nakula mengamuk. Dan aku membiarkannya.

"AARRRGGGG! Siapa yang sudah berani mengacaukan acara pernikahankuuu?"

Lagi-lagi dia berteriak. Seiring dengan tubuhnya yang luruh ke bawah. Kali ini di atas pelaminannya. "Siapaaaaa?" teriaknya kembali.

Aku melangkah menjauhi kursi tempatku duduk sejak tadi. Tanpa ragu, aku melangkah menuju ke atas pelaminan. Mengarah pada adik semata wayangku yang tengah gundah dan kacau.

"AKU!" ucapku lantang, setelah berada agak dekat di hadapannya.

Rasanya aku pun tak mau lagi menjadi abang untuknya. Dia terlalu bej*t untuk menjadi seorang adik bagiku.

Nakula mendongakkan kepalanya. Hingga dia menatapku. Mulutnya membulat. Perlahan dia pun bangkit dari posisinya yang terduduk tak berdaya.

"Bang Dewa," ujarnya lirih.

Dengan langkah terseok,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status