Share

Bab 26

Aku terjaga saat hujan sudah sedikit reda, cukup aman untuk mengemudi pulang, aku menoleh ke belakang, di sana Hanin terkulai dengan sebelah tangan menopang kepala. Kasihan, dia pasti kelelahan hari ini.

Coba lihat wajahnya jika sedang tidur, itu sangat manis, kulit putihnya, bulu mata lentik yang selalu mengerjap lucu saat dia terkejut dengan perintahku, hidung mancung dan bibir ranum yang senantiasa mengomel di belakangku, semua yang ada padanya bagai candu, dia mampu menjungkir balikkan duniaku dalam sekejap mata.

Entah bagaimana dia datang lalu memercikkan warna baru dalam jiwa yang gersang, dia dengan mudah masuk dan mengambil tempat di hatiku.

Apa? Apa yang harus kulakukan saat semua sudah jelas, bahwa aku memang sudah terjerat dalam cinta terpendam pada diri seorang Hanindiya.

Ya, aku memendam dalam relung hati yang paling dalam, ego sialan ini tak membiarkanku mengakuinya. Jika ditanya sejak kapan, maka akan kujawab, sejak bulir bening menyeruak jatuh dari netra almond itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status