Share

23

23.

"Sandra ikut ayah ke kebun, nggak? Masih libur, kan?" tanya ayah saat kami bertiga sedang menyantap sarapan buatan Tante Siska untuk pertama kalinya.

Rasa masakannya sangat nikmat, ditambah lagi dengan suasana pagi yang mendung. Membuatku merasakan kenyamanan.

Aku pernah bermimpi untuk makan bersama dengan ayah, dan ibu di meja makan ini.

Tapi, tak pernah kesampaian juga.

Dan kini aku merasa puas, karena bisa mewujudkan impianku itu. Walaupun, bukan dengan ibu kandungku.

"Sandra dirumah saja. Mau istirahat, capek," sahutku dengan gelengan kepala.

"Mau tambah telur dadarnya, mas?" tanya Tante Siska yang duduk di kursi samping ayah.

Ayah menggeleng pelan. "Cukup, dek. Mas sudah kenyang." Balas ayah seraya mengambil segelas air, dan meneguknya.

Wajah Tante Siska terlihat murung karena penolakan ayah.

Aku segera mengambil tindakan agar wajah cantiknya tak lagi murung.

"Buat Sandra saja, ma." Aku langsung menyodorkan piring makananku, memintanya mengambilkan telur dadar itu u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status