Share

32

32.

Dayat menatap wajah Siska meminta tanggapannya atas permintaan Sari tadi.

Namun, Siska justru membuang muka dengan perasaan tak menentu.

Dalam dadanya ada pergumulan hebat. Dadanya berdebar kencang, dengan rasa sesak yang kian menderanya.

Dia sungguh tak tahan melihat ini, dia cemburu!

Dayat belum menyetujui permintaan Sari karena dia masih menunggu jawaban dari Siska.

Wati yang merasa geregetan dengan sikap Dayat pun segera menarik tangan Dayat mendekati ranjang pasien. "Sari cuman minta waktumu sebentar saja. Apa susahnya, sih?!" geram Wati. "Nggak usah terlalu bergantungan sama perempuan itu. Ada Sari yang lagi butuh kamu sekarang," imbuhnya lagi dengan menatap Siska sinis.

Dayat yang merasa sikpa Wati sudah sangat keterlaluan pun ingin menyahut, tapi Siska lebih dulu angkat bicara. "Biar aku, dan Sandra keluar sebentar. Mas bisa mengobrol dulu dengan Sari." Setelah berkata demikian Siska langsung tergesa-gesa berjalan keluar dari ruangan itu.

Sandra pun tak mau ketinggal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status