Share

TIGA PULUH ENAM

"Hm? Apa kamu tidak jajan?"

Fendi yang sedang gosok gigi dengan mata mengantuk, sontak menoleh ke Bora yang berdiri di sampingnya. Mereka berdua berdiri di depan wastafel dekat cuci piring. "Apa?" tanyaku dengan mulut penuh busa dan sikat gigi di dalam mulut.

Bora yang sedang menggosok wajah dan tidak peduli dengan kejorokan Fendi, menegurnya dengan tenang. "Beberapa hari ini aku tidak mimpi Bern, kira-kira kenapa ya?"

Fendi menyelesaikan sikat gigi lalu berkumur. "Jangan membelokkan pembicaraan. Jelas-jelas kamu tadi bilang masalah jajan."

"Salah dengar."

"Kamu berdiri di sampingku dan bicara dengan jelas, mana mungkin aku salah dengar!"

"Anggap saja tidak pernah bertanya."

Kedua mata Fendi menyipit curiga. "Hm? Jangan bilang kamu mau memberikan aku uang untuk jajan. Beli es saja sudah mengomel."

"Itu karena kamu minta es krim mahal."

"Aku lebih suka es krim merek itu, rasa strawberrynya terasa selain itu-"

Bora menghela napas panjang. "Bukan jajan itu yang aku maksud."

"Lalu jajan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status