Share

Kejutan Untuk Dona

Senyuman gadis itu terlihat meledek. Fisik Roy terlihat lebih lemah di banding dengannya. Keringat di tubuh Roy yang banyak itu membuat dia mudah ditebak. "Kau kelelahan, huh?" tanya Dina dalam bahasa isyarat.

"Diam kau, perempuan bisu!" protes Roy. Dia menegapkan tubuhnya lagi. Roy memulai pertarungannya lagi. Dina menghindar kala serangan Roy mendekati wajahnya. Gadis itu seolah bisa membaca serangan Roy.

Buk.

Pukulan keras membuat perut Roy terasa mual. Apalagi saat tangan Dina berputar di perut pemuda itu, rasanya melilit. Kemudian gadis itu menarik tangannya dan mendorongnya ke depan. Sekali lagi, perut Roy menjadi sasaran empuk pukulan Dina. Pemuda itu mundur tiga langkah, lalu memuntahkan isi perutnya. Napasnya terengah-engah.

"Sial! Kenapa gue bisa selengah ini?" pikirnya. Mengelap sisa muntahan yang masih menempel di sekitar bibirnya. Pemuda itu seperti putus asa, tidak ada harapan untuknya menang melawan gadis yang sedang kesetanan untuk membalas dendam.

Roy berlari dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status