Share

Pesan Zahra dan Rencana Roy

Pagi hari, Dina sudah di perbolehkan pulang. Menurut dokter, luka di lidahnya sudah mengering dan sembuh. Dan menurut dokter psikiater bahwa Dina juga sudah mulai normal. Kecemasan dan rasa traumanya berangsur membaik.

Zahra membereskan baju-baju Dina. Televisi menyala, sedang menyiarkan berita pembunuhan. Mata Zahra tak sengaja melihat berita itu, satu persatu korban disebutkan. Wanita itu berhenti merapihkan bajunya.

Dina menyadari Zahra sedang menonton berita itu. Gadis itu bergegas mematikan televisinya. "Lho, Din, kok dimatiin? Ibukan lagi menontonnya!" Dina hanya tersenyum.

"Dina gak mau dengar nama orang-orang yang telah memperkosaku, Bu! Itu semua membuat aku teringat akan kejadian itu, lagipula, bukankah itu bagus pemuda-pemuda brengsek itu telah mati mengenaskan dan mendapatkan karmanya!" kata Dina mengelak. Zahra mengernyitkan dahinya, ucapan Dina ada benarnya.

Bisa saja itu memang alasan Dina, tetapi di hatinya gadis itu tidak mau Ibunya tau seluruh korban-korban itu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status