Share

40. Telepon Tengah Malam

*Apa kau tahu apa yang lebih sakit daripada cinta yang bertepuk sebelah tangan?

*Cinta yang saling berbalas, tapi pasti tidak mungkin saling memiliki.

***

"Apa ini Rey?" tanya bunda saat melihat Reyhan baru pulang dari dinas.

"Gudeg Bunda. Sekalian ada thengkleng ini."

Reyhan dengan wajah sumringah meletakkan kantung plastik ke atas meja makan.

"Wah, kamu benar-benar tahu saja kesukaan Bunda. Anak kesayangan banget."

Bunda terlihat berseri-seri. Membuatku yang sedang menggendong Dilava tersenyum.

"Gitu ya? Jadi anak Bunda sekarang Reyhan? Bukan Ganis?"

Bunda tertawa.

"Ish, kayak anak kecil saja. Semuanya adalah anak Bunda. Kalian berdua, dan juga mas Aris dan mbak Dewi anak Bunda yang terkeren."

"Yeeey. Makasih Bunda. Sekarang makan dulu yuk."

"Sebentar aku mau ganti baju dan jas. Gerah banget."

Reyhan berlalu ke dalam kamar. Sementara aku menyiapkan piring dan minuman.

"Bian sayang. Tolong ajak Dinova kesini ya. Kita makan sama-sama."

"Ya Ma!"

Tak lama kemudian keluarlah Bian dan mb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status