Share

Pernikahan

“Bunda, besok Bela pulang,” ucap Bela, ada kesedihan tersirat dari suaranya. 

“Hem,” gumamku. Sebenarnya aku sudah tahu, semalam kak Lestari sudah memberitahukan kepulangan mereka kepada kami. Suaminya, mas Amir mendapatkan telepon dari atasannya untuk mengerjakan suatu pekerjaan penting, yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. 

“Bunda,” panggilnya lagi, seraya mengguncang-guncangkan tanganku. 

“Eh, iya. Terus, Bela kapan lagi kerumah nenek?” 

“Insyaallah, setiap ada libur panjang dari pesantren, Bela akan datang, Bunda,” ucapnya. Aku perhatikan Bela yang sedang sibuk menyusun baju-bajunya ke dalam koper berwarna tosca. Gadis yang semakin beranjak besar itu, semakin mirip dengan almarhum bang Ilham. Pagi tadi Bela pingsan, ketika mengunjungi makam papanya. Kami harus melarikannya ke puskesmas, setelah beberapa kali me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status