Share

Bab 72. Aku Mencintaimu

Setelah mereka berbincang selama hampir sepuluh menit, akhirnya lelaki yang semakin hari semakin tampan itu melangkah cepat mengikis jarak denganku. Biasanya dia akan mengabari terlebih dahulu jika mau datang, sekarang malah sesuka hati seolah rumah ini adalah miliknya juga.

Oh tidak, aku bisa melihat senyum Fajar yang sedikit berbeda. Dia lalu duduk di kursi tempat Tantri duduk tadi. Aku tidak mau memulai percakapan karena masalah mood yang masih belum baik, lebih memilih diam menatap lekat pada Fajar.

"Tadi Bu Mahika mau minjem uang kamu, tapi kamu nggak mau minjemin?"

"Apa?"

Fajar pun mengulangi pertanyaannya tadi dengan tempo lambat seolah aku ini memang tidak mendengarnya. Bu Mahika benar-benar keterlaluan, dia pasti sengaja mengatakan itu pada Fajar agar terjadi kesalahpahaman, lalu kami tidak sedekat dulu lagi.

Aku tahu, Bu Mahika pasti paham bahwa Fajar dan Mbak Kancana lah yang selalu memberiku semangat untuk balas dendam mengingat selama ini aku dinilai sebagai gadis lugu da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status