Share

Bab 80. Ada Apa dengan Kancana?

"Mbak Kancana kenapa, ya, Kak? Kok, sinis gitu sama kita-kita?"

Jenni mengedikkan bahu tidak tahu. "Mungkin karena kamu nggak mau jadi adik madunya kali? Siapa tahu tawaran Ojan kemarin emang karena keinginan Mbak Kancana."

Entahlah. Ulfa tidak tahu alasan Kancana dan tidak boleh banyak berprasangka. Mungkin ada benarnya juga tentang penolakan menjadi adik mau itu, tetapi ucapannya tadi seolah menyindir bahwa Ulfa bertekad menjadi seorang pelakor.

Kalaupun benar. Untuk apa dia mengatakan itu semua padahal jelas-jelas Ulfa tidak merebut suami siapa pun. Jika mengarah pada Dokter Nafiadi juga salah sebab dokter tersebut sudah menjadi duda selama hampir lima tahun dan mereka juga tidak ada hubungan apa-apa selain antara penjual dan pembeli.

"Ya sudah, Kak. Kalau gitu aku ke rumah dulu mau lanjut nulis. Kakak di sini aja sama Cantik atau terserah mau di mana, kali aja capek."

"Kakak di sini aja bantuin Cantika. Toh, kalau di rumah aja juga paling rebahan doang nggak bisa tidur. Itung-itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status