Share

Bab 86. Minimal Tahu Diri

Sinar mentari menyilaukan mata yang memandang. Siapa sangka, sang bagaskara sebentar lagi sampai ke peraduan. Langit pun menampilkan senja yang sangat indah berwarna kemerahan.

Tidak seperti Mahika yang menuju usia senja. Wajahnya tertekuk ibarat sebuah pakaian yang belum dirapikan. Berwajah murung untuk sesaat, tetapi menyunggingkan senyum ketika pintu nuansa cokelat terbuka lebar.

"Ibu boleh masuk?" tanyanya pada sosok wanita yang menggulung rambutnya dengan jedai alias jepitan badai berwarna merah muda. Dia baru saja selesai mengeringkan rambut.

"Tentu saja."

Mahika tanpa rasa sungkan memasuki ruangan yang sangat bersih dan rapi itu. Tertata sebuah sofa kulit, di mana pada sudut ruangan terdapat hiasan bunga tulip berwarna kuning.

Harum ruangan mampu menjernihkan pikiran, memperbaiki perasaan yang semula gundah gulana. Mahika kembali mengulum senyum tanpa balasan menatap wanita yang dahulu menjadi menantunya.

"Alea mana?"

"Lagi mandi, Bu. Ada apa ke sini? Sebentar lagi matahari ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status