Share

Bab 89. Dia tidak Berguna

“Cinta itu tidak penting. Aku hanya memikirkan bagaimana hidup bahagia dalam gelimang harta. Meskipun dia tampan, tidak ada gunanya jika menghabiskan waktu di kursi roda.” Teriakan Dita menggema di seluruh ruangan.

Sekarang adalah hari ke sepuluh Sano berada di rumah sepulang dari rumah sakit. Benar apa yang dikatakan oleh Dita bahwa lelaki yang dulu selalu berwajah angkuh di hadapan istri pertamanya berakhir di kursi roda dalam keadaan kaki berbalut gips.

Dita masih penasaran kenapa Sano tidak mau membuka amplop yang diberikan Ulfa tempo hari. Meskipun tipis, tetap harus dibuka, jangan sampai isinya adalah cek berisi uang puluhan juta. Bukankah Ulfa mengatakan amplop itu bisa saja mengejutkan?

“Apa yang kamu pikirkan, Dita? Kamu nggak mikirin anak kita? Usianya masih sangat kecil bahkan belum capai satu tahun. Dia butuh ibunya, butuh ayahnya. Kata dokter, sakitku ini hanya sementara, tinggal menunggu sembuh saja!” geram Sano dalam amarah yang tertahan.

Wanita itu mengembuskan napas k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status