Share

Bab 88. Pelajaran untuk Dita

Pukul sebelas siang lewat sepuluh menit, Ulfa sudah berada di ruangan tempat Sano dirawat. Anehnya, apa yang diceritakan oleh Mahika berbanding terbalik dengan kenyataan.

Betul, bahwa Sano mengalami patah tulang pada bagian kakinya. Namun, tidak parah sampai harus dioperasi. Ulfa melirik sekilas pada Mahika yang menunduk dengan ekspresi sedih. Sebenarnya apa yang dipikirkan wanita tua itu?

Sano membuka mata, dia terkejut melihat Ulfa yang berdiri di samping Dita tanpa membawa Alea mengingat dia masih terlalu kecil untuk berkunjung ke rumah sakit. Ulfa sendiri memperhatikan gips di kaki kanan Sano. "Ini serius apa boongan?"

"Serius lah, Nak Ulfa. Ibu kan sudah bilang kalau Sano itu abis kena musibah." Mahika yang menjawab.

"Katanya tadi pengen dioperasi, jadi butuh biaya banyak. Kalau cuma masang gips itu nggak perlu operasi. Ibu pikir aku nggak tahu hal ini?"

Ulfa tersenyum simpul begitu melihat Mahika diam. Mereka menduga wanita itu adalah janda kudet alias kurang update, tidak tahu-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status