Share

Bab 73. Curahan Hati

"Apa, Mbak?" Aku sengaja bertanya, pura-pura tidak mengerti.

Mbak Kancana mendelik, pasti kesal mendengar pertanyaan itu. Namun, aku berusaha menjaga ekspresi agar tidak ketahuan sedang bersandiwara untuk menutupi sesuatu.

"Yang dikatakan Fajar tadi loh sebelum pulang. Ada apa dengan hari rabu?

" Itu loh, Mbak. Segala sesuatu yang dimulai pada hari rabu, maka akan sempurna urusannya. Berdoa pada hari rabu setelah dzuhur juga katanya doa itu bakal diijabah, Mbak."

"Kalo itu mbak juga denger. Cuman usaha apa, kenapa kamu sampai memukul kepalanya? Ada rahasia apa gitu, loh. Masa sama mbak mau disembunyikan?"

Aku tidak tahu apakah memang sudah waktunya curhat pada Mbak Kancana atau belum. Selama ini dia selalu memberi respons positif ketika aku membicarakan tentang Mas Sano. Lalu, apakah sekarang masih sama begitu tahu lelaki yang aku bahas bukan lagi sosok masa lalu?

Rasanya berat, tetapi aku sangat penasaran bagaimana tanggapan Mbak Kancana tentang lelaki tadi karena mereka juga seringk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status