Share

Bab 78. Pamer Calon Suami

"Iya, dia calon suami aku." Ulfa bergelayut manja di lengan Fajar, lalu melanjutkan, "rencananya hari ini kami mau beli cincin, tetapi katamu Mbak Kancana pengen ketemu. Aku berusaha manut dengan membiarkan calon suamiku menunggu di mobil, tapi kurasa semuanya bohong. Katakan, di mana Mbak Kancana?!"

"Sudah kubilang Kancana lagi sibuk dan mau datang ke sini nanti. Dia masih belum menjadi suamimu, kenapa nggak milih aku aja? Toh, ini demi kebaikan Kancana karena ibuku minta kami cerai kalau nggak punya anak."

Ulfa mendengus kesal, tetapi kemudian jantungnya berdegup cepat ketika Fajar malah merangkul wanita itu. Namun, dia menutupinya dengan senyum sinis. "Menurutku, Mbak Kancana bakal milih cerai daripada harus diduakan. Sudahlah, aku nggak percaya sama kamu!"

Setelah itu, Ulfa langsung pergi bersama Fajar meninggalkan Ojan yang masih dalam keadaan marah. Mereka tersenyum menang bahkan tidak menyadari kalau Fajar masih terus merangkulnya sampai ke depan mobil.

Begitu kendaraan roda em
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status