Share

bab 26. Semakin Rumit

Seketika ruang makan menjadi hening. "Hm, kalau soal itu, mama tenang saja. Papa berpikiran terbuka. Tidak pernah melarang saya atau adik saya dalam mencari calon pendamping. Singkat nya, kami tidak punya standar khusus untuk mencari pendamping yang penting baik dan sayang sama keluarga, Ma.

Lagipula papa juga duda sih. Enam bulan lalu, mama meninggal karena kecelakaan."

Mawar menutup mulutnya. "Oh, maaf Ridho, mama tidak tahu."

Ridho tersenyum. "Tidak apa-apa, Ma. Mama nggak salah kok."

Ridho menjeda kalimatnya. "Oh, ya. Ridho ingin mengucapkan terimakasih pada Mama."

"Hm, terimakasih untuk apa, Dho?"

"Yang pertama untuk makan malam ini. Yang kedua, terima kasih karena mama telah melahirkan seorang gadis yang cantik dan multitalenta seperti Nova."

Wajah Nova memerah.

"Cie, Nova. Kayak nya sebentar lagi ada yang mau dilamar nih! Wah, boleh juga gombalan kamu, Mas!" seru Aksara mengacungkan kedua jempol nya.

**

Andi duduk di mobilnya di depan rumah yang tampak sederhana itu. Rumah ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status