Share

bab 46. Perseteruan Andi dan Herman

Andi menatap wajah Herman dengan lesu.

"Jadi mana uang yang akan kamu kembalikan pada perusahaan, Pak Andi? Saya sudah memberi perpanjangan waktu untuk bapak melunasi hutang korupsi," ujar Herman sambil menatap balik ke arah Andi.

Andi menghela nafas panjang. "Sekarang saya tanyakan pada pak Herman. Apa pak Herman jadi membeli rumah saya untuk Larasati atau tidak?

Kalau tidak jadi, saya butuh waktu lebih lama untuk menjual rumah saya melalui bank," sahut Andi akhir nya.

Herman berpikir sejenak. "Tidak. Aku sudah tidak ingin membeli rumah itu. Daripada Larasati teringat terus pada rumah tangganya yang gagal bersamamu. Lebih baik, kamu jual saja rumah kamu melalui pihak bank," sahut Herman.

Andi tersenyum kecut. "Kalau begitu, berikan waktu yang lebih lama untuk saya sampai rumah itu terjual."

"Mana sertifikat rumah kamu. Akan kulelang rumah mu dan semua uangnya akan masuk kas perusahaan."

Andi terkejut. Tampak keberatan. "Tapi pak, nilai jual rumah itu lebih dari nilai hutang saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status