Share

bab 45. Kisruh Saat Mediasi

Suasana mediasi berlangsung tegang. Damar yang melihat Mutia sekarang menjadi cantik dan terawat, menjadi berubah pikiran. Dia bertekad untuk kembali pada Mutia bagaimanapun caranya. Sedangkan Mutiapun telah bertekad ingin lepas dari Damar.

"Mut, aku menyesal telah menduakanmu. Aku khilaf. Aku akui, aku memang salah. Tapi berilah aku satu kesempatan lagi. Tuhan saja maha pemaaf. Masa kamu tega tidak memaafkan suami kamu, Mut. Aku masih sangat mencintai mu!" ujar Damar meyakinkan.

Pihak mediator menatap ke arah Mutia. "Bagaimana menurut mbak Mutia? Pak Damar sudah mengaku bersalah. Apa tidak sebaiknya mbak Mutia menerima nya kembali dan memberi nya kesempatan satu kali lagi?" tanya seorang laki-laki sebagai pihak mediator dari pengadilan agama.

Mutia menggelengkan kepalanya. "Maaf Pak. Saya tidak bisa untuk memperbaiki pernikahan saya. Bagi saya, selingkuh itu bukan kekhilafan, tapi disengaja dengan niat.

Kalau pun diberikan kesempatan, pasti akan diulangi lagi. Mungkin saja mas Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status