Share

bab 51. Makan Siang Bersama

"Pak Andi. Andi Wijaya dari perusahaan manufaktur mobil Herman Adijaya," sahut begal itu membuat mata Damar membola sempurna.

'Sial*n! Jadi tua bangka itu dalang dari hilang nya motor Vixion ku? Aku tidak akan tinggal diam! Awas saja. Akan kucari waktu yang tepat untuk membalas dendam,' batin Damar.

Dia melepaskan begal itu dan membuang botol yang telah pecah setengah bagian begitu saja di jalanan.

Begal yang baru saja diancam Damar bangkit berdiri dan membersihkan debu di badannya. Sementara itu dua orang penjaga satpam di wilayah lokalisasi itu mendekat ke arah Damar dan Dedi.

"Ada apa ini?" tanya salah satu satpam. Saat begal yang baru saja diancam Damar akan membuka mulut, Dedi segera memberikan dua lembar uang seratus ribuan di telapak tangan mereka.

"Maaf, Pak. Ini hanya salah paham saja. Jadi saya mohon jangan diperpanjang," ujar Dedi. Kedua satpam itu tersenyum kecut.

"Ya sudah. Jangan membuat kerusuhan di sini. Mengganggu tamu yang lain," sahut satpam itu sebelum pergi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status