Share

bab 57. Perhatian Aksara

Mutia baru saja turun dari motornya saat matanya bertatapan dengan Aksara yang duduk di kursi teras rumah.

"Hai mas Aksa! Sudah lama di sini? Apa Tante Rosa nggak ada di kos?" tanya Mutia, dia lalu duduk di kursi di hadapan Aksara.

"Aku nggak pengen ketemu Tante Rosa, Mut."

"Lha terus, mas Aksa kesini mau ngapain?"

"Mau ketemu kamu. Gimana kuliah nya? Lancar? Apa tugasnya susah?" tanya Aksara beruntun.

"Hm, Alhamdulillah. Masih bisa dihandel tugasnya. Sebenernya tadi aku ketemu mas Damar, Mas."

"Damar? Mantan suami kamu?"

Mutia mengangguk pelan.

"Kamu ... masih mencintainya?" tanya Aksara penuh selidik.

Mutia menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Enggak. Hanya saja tadi mas Damar dan ibunya jadi pengemis."

"Apa? Kenapa bisa jadi begitu?"

Mutia mengedikkan bahunya. Dia lalu menceritakan apa yang terjadi pada Damar dan ibunya di perempatan lampu lalu lintas.

"Ya Allah! Innalilahi wa innailaihi roji'un! Kasihan juga ya si Damar."

Mutia mengangguk. "Saya sebenarnya juga baru sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status