Share

bab 58. Cinta Segitiga

Pipi Mutia memerah. Mereka saling menatap. Tanpa mengatakan apapun, mereka tahu bahwa mereka telah memiliki rasa yang sama.

"Sejak kapan mas Aksa mulai perhatian pada saya?" tanya Mutia akhirnya.

"Hm, kapan ya? Entah lah. Yang pasti sejak saya tahu kalau kamu pekerja keras, smart, dan punya banyak kelebihan."

"Tapi saya janda, Mas. Saya juga baru kuliah. Mas Aksa kan dokter, ganteng lagi! Pasti tidak sulit untuk mendapatkan pasangan."

"Tapi saya hanya mau kamu, Mut. Saya akan menunggu kamu lulus kuliah. Bahkan kalau kamu mau bekerjapun, saya akan mendukung nya. Yang penting kamu sudah tahu tentang perasaan saya."

Mutia tersenyum malu. "Terimakasih, Mas Aksa. Apa Bu Mawar tidak keberatan dengan pilihan mas Aksa pada saya?"

"Mamaku demokratis. Mama akan selalu mendukungku selama apa yang menjadi tujuan ku itu baik. Tapi bagaimana dengan perasaan mu padaku, Mut?"

Mutia terdiam sejenak. "Sayang nya saya tidak bisa, Mas."

Wajah Aksara tampak terkejut. "Tapi kenapa kamu tidak bisa, Mut? S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status