Share

bab 52. Hukuman untuk Pelakor

"Kamu jadi janda itu bukan salah kamu, Mut. Nggak usah merasa malu."

Baru saja Mutia dan Aksara memberikan buku menu dengan daftar makanan yang dipesan, saat ponsel Mutia berdering. Mutia segera menerima panggilan telepon itu tanpa mengaktifkan pengeras suara.

Sesaat terlihat Mutia yang terkejut, selanjutnya dia manggut-manggut.

"Ada apa, Mut?" tanya Aksara setelah Mutia mengakhiri panggilan teleponnya.

"Pak Bram meminta aku untuk menyanyi di acara pernikahan Larasati karena permintaan Larasati, Mas. Bagaimana ini? Apa yang sedang direncanakan Larasati?

Jangan-jangan dia berniat buruk padaku, padahal aku nggak pernah membalas dendam padanya setelah dia selingkuh dengan mas Damar. Tapi Larasati berani membayar mahal itu jasaku menyanyi semalam di pernikahan nya," sahut Mutia bingung.

Aksara berpikir sejenak. "Kamu terima saja tawarannya. Aku juga akan kesana bersama dengan Novela. Kapan hari pernikahan Larasati?"

"Lusa, Mas."

"Iya. Kamu datang saja dan selalu bersikap waspada. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status