Share

bab 67. Jebakan

Damar dengan memakai masker dan topi hitam mengamati halaman parkir bandara dari dalam mobil milik Andi. Lelaki itu melihat Herman bersama supirnya menuju ke mobil mereka.

Dengan cepat dia menelepon Andi dan Larasati yang telah menunggu di tempat nya masing-masing sesuai rencananya.

"Halo, Herman sudah keluar dari bandara. Sekarang dia masuk ke dalam mobil," ucap Damar tegas.

"Oke, bagus! Larasati, kamu ingat kan tugas kamu?"

"Tentu saja aku ingat!"

"Bagus, ayo kita lakukan."

Andi pun menutup telepon grup dan segera mempersiapkan lakban dan tali rafia tebal dan panjang.

Sementara itu Larasati segera mengirim pesan pada nomor kontak Riska yang tertera di layar ponselnya. Dia memang sempat menyalin nomor telepon di ponsel barunya dari ponsel lama.

[Riska, apa kita bisa bertemu? Aku memang sengaja minggat dari rumah papa kamu!]

[Kalau kamu ingin tahu sebab nya, tolong datang ke rumah kontrakan ku di perumahan Xxx, jalan Yyy. Tolong rahasia kan hal ini dari papamu, Ris. Aku takut dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status