Share

Bab 72 AKHIRNYA

Tangan itu mengepal, ada seseorang yang disembunyikan. Sejenak kami pun saling diam, tapi bukan denganku. Minuman ini aku nikmati dengan senang hati. Tidak ada yang nggak mungkin jika memang semua bisa dilakukan dengan hati.

Orang benar akan selalu mendapatkan jalan baik, tidak memfitnah, memperburuk keadaan ataupun menghina seseorang demi kebaikan dirinya sendiri. Itu bukan sifatku.

"Lalu siapa yang mencoba meracuni otakku?" gumamnya nyaris tak terdengar.

"Siapa yang mengatakan jika aku bermain api dengan suamimu?" tanyaku penuh harap.

Mata yang tajam dengan hiasan eyeshadow berwarna hitam itu terlihat sedikit menyeramkan. Menandakan si empunya seorang yang garang dan tidak mau mengalah dalam hal apapun.

Aku harus lebih sabar untuk mengetahui siapa dalang di balik ini semua. Bukankah dia yang berani mengadu kami seharusnya mendapatkan kejutan kecil yang tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup?

"Ada apa?" Suara berat dari belakang membuat aku mengalihkan pandangan.

Lelaki dengan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status