Share

Bab 73 ROSA

Semua sudah selesai, harapanku. Semoga saja benar adanya dan tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang membuat otak ini berpikir keras demi menyelesaikan masalah yang tengah terjadi. Kini aku kembali disibukkan dengan segala aktivitas harian, pelanggan semakin banyak.

Pesanan pun berjibun hingga terkadang untuk makan siang saja mengulur waktu demi kepuasan pembeli. Namun, lagi-lagi Mas Bima selalu setia mengingatkan jika kesehatan adalah hal utama. Jadi tidak ada yang namanya kerja keras lalu lupa segalanya.

"Mbak Rani, besok saya mau cuti sehari karena ada hal penting, boleh?" tanya Rosa saat kami sedang duduk santai.

"Boleh, bilang saja jika kamu perlu sesuatu. Jangan sungkan, ya," balasku mengulum senyum.

Aku tak ingin yang bekerja bersama diriku menjadi takut atau tertekan karena sesuatu itu. Jadi aku menjadi teman kerja, saudara bahkan pemimpin mereka disini. Meskipun tidak ada jarak, aku berharap mereka masih menghargai aku sebagai sesama manusia.

"Mau tunangan?" celetuk Lusi.

Ros
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status