Share

BAB 126

“Apa Adit juga ikut?”

“Iya, Andin dan kak Rizal mengundangnya.”

“Apa kamu punya perasaan padanya?”

“Jangan menanyakan hal yang tidak-tidak, Mas.”

“Kalau begitu tugasku akan sedikit lebih ringan. Aku hanya perlu membuatnya menyudahi perasaannya padamu.”

“Ck ... aku nggak mau membahas hal yang nggak penting, Mas.”

“Terima kasih sudah meringankan tugasku. Akan lebih berat bagiku jika kamu punya perasaan yang sama padanya.”

“Mas!!!” protes Nuri dengan suara meninggi.

Andri terkekeh mendengar hardikan Nuri.

“Apa kamu janjian dengan Adit di sini, Dik?” tanya Andri ketika memarkirkan mobilnya di depan kafe Rizal dan melihat Adit juga sedang memarkirkan mobilnya.

“Aku nggak janjian dengan siapa-siapa, Mas, dan berhentilah menanyakan hal yang tak seharusnya Mas urusi.”

“Lalu mengapa dia ada di sini. Aku selalu tak bisa menahan rasa cemburuku ketika melihatnya, terlebih melihat caranya menatapmu.”

“Terima kasih sudah mengantarkanku, Mas. Assalamualaikum.” Nuri mengakhiri berdebatannya dengan An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status