Share

BAB 44

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.” Aku berucap lirih. Sesungguhnya hidup dan mati manusia adalah rahasia Allah. Baru beberapa menit yang lalu beliau menitipkan putrinya padaku dan kini Bu Endang telah berpulang kepada Sang Pencipta.

“Pak Andri silahkan mengurus beberapa urusan administrasi agar jenazah bisa segera dipulangkan. Petugas kami akan mengarahkan prosedur pengurusan jenazah. Sekali lagi maafkan kami."

“Iya, Dok.”

Aku mengusap-usap ujung kepala Rini yang tertutup jilbab. Sungguh malang gadis ini, sekarang dia harus kehilangan ibunya. Beruntung kemarin aku langsung berinisiatif mengantarkannya ke sini, rupanya ini adalah pertemuan terakhirnya dengan ibunya.

“Rin, istighfar ya. Ikhlaskan kepergian beliau. Jika kamu terus seperti ini kasian beliau, sekarang beliau hanya membutuhkan doa dari kita yang masih hidup, terutama doa darimu, Rin.” aku terus membelai kepalanya memberi kekuatan. Aku harus mengurus administrasi jenazah Bu Endang. Jika Rini terus seperti ini aku tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status