Share

BAB 85

“Tapi kan, Bapak bukan tamu, Bu.”

“Terus kalau bukan tamu apa dong, Bi?”

“Maaf Bu, saya masih menganggap Pak Andri majikan saya, dan mungkin akan selalu begitu. Pak Andri sangat baik pada saya, Bu. Bahkan bulan kemarin beliau menitipkan sejumlah uang pada saya untuk dikirim kan pada orang tua saya di kampung,” jawab Bi Ina lirih.

Nuri tersenyum mendengar pengakuan Bi Ina. Andri memang selalu begitu, tidak pernah pelit dan baik pada semua orang. Bahkan adik Bi Ina dulu dimodalinya untuk membuka toko sembako hingga sampai sekarang toko sembakonya sudah makin berkembang di kampung Bi Ina.

“Iya, Bi. Bapak memang baik. Tapi sekarang sudah bukan tugas saya untuk melayaninya, termasuk menuruti permintaannya untuk membuatkan minum. Jadi silahkan Bi Ina suguhkan saja minuman yang sudah Bi Ina buat tadi,” kata Nuri.

“Baik, Bu,” jawab Ina patuh.

Nuri pun kembali masuk kedalam kamarnya, dia hanya berlalu dan tidak menyapa ketiga pria yang masih bercengkrama di ruang tengah rumahnya.

***

“Dek, sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status