Share

BAB 92

“Kamu ikutin Rini aja dulu, Ri. Biar aku dan Eko di sini menunggu perkembangan Andri,” kata Danis yang melihat Nuri kebingungan. Nuri pun segera berlari kecil mengikuti langkah para perawat yang membawa Rini.

“Mbak, aku kenapa?” tanya Rini setelah mendapatkan kesadarannya kembali.

“Kamu tadi pingsan, Rin, sewaktu dokter Bayu menjelaskan tentang keadaan Mas Andri. Oiya, Pak Maulana dan Bu Susi akan berangkat dari Medan dengan penerbangan pertama besok,” kata Nuri menjelaskan.

“Maaf ya, Mbak, sudah merepotkan, entah kenapa tadi aku tiba-tiba aja merasa tubuhku lemah dan pandanganku gelap.”

“Rini ... Rini ... Ya Allah Rin, kamu kenapa?” Meli terlihat memasuki ruang UGD tergesa-gesa menghampiri ranjang pasien di mana Rini berbaring.

“Bu Nuri ... selamat malam, Bu,” sapanya kemudian ketika melihat Nuri duduk di kursi yang ada disebelah ranjang.

“Malam juga,” sahut Nuri sambil mengerutkan keningnya.

“Saya Meli, Bu. Tadi Pak Eko menelpon menyuruh saya kemari menemani Rini,” kata Meli menyada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status