Share

20. Curahan hati sugar

Berlin duduk bersama Vernon di pinggir jalan sembari menyeruput es teh yang terbungkus plastik di genggaman tangan mereka.

Dengan mata yang masih memerah dan ingus yang mengalir kemana-mana, Berlin meminum habis minuman dingin dalam bungkus plastik itu hingga ludes tak tersisa.

Terlalu lama menangis, membuat Berlin dehidrasi dan kerongkongannya mengering seketika. Tak hanya haus yang melanda, perut gadis itu pun mulai keroncongan karena seharian penuh belum terisi oleh secuil makanan pun.

"Apa tidak apa-apa kita hanya meminum teh di wadah plastik ini? Aku bisa membelikan Nona minuman yang—"

"Tidak perlu. Terima kasih Kakak sudah membelikanku minuman," tukas Berlin berusaha bersikap sopan pada Vernon dengan memanggil asisten dari Devan itu dengan sebutan "kakak".

"K-kakak apanya? Aku hanya pegawai yang digaji oleh Bos Devan, sedangkan Nona adalah teman kencan Bos Devan."

"Sudah tidak lagi!" sergah Berlin.

Gadis itu menata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status