Share

56. Pria pertama

Devan segera mengurus berkas pernikahan tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Berlin maupun kedua orang tuanya.

Pria keras kepala itu selalu saja bersikap seenaknya, tanpa mendengarkan pendapat orang lain.

"Devan, kau tidak serius dengan perkataanmu tadi, kan?" tanya Berlin takut-takut.

"Kenapa? Kau tidak ingin menikah denganku?" ketus Devan.

"Bukan begitu ... aku— em, bukankah seharusnya kau mengenalkanku dulu pada keluargamu?" tanya Berlin.

"Kau sudah lihat ibuku tadi, kan? Nanti akan kuperlihatkan foto ayahku!" cetus Devan.

"Bukan itu maksudku ...."

"Lalu?"

"Pernikahan bukan hal yang mudah, Devan. Aku masih muda dan ... masih banyak hal yang ingin kulakukan. Aku tidak ingin menikah muda dan memiliki anak dalam waktu dekat," ungkap Berlin lirih.

"Intinya ... kau tidak mau menikah denganku? Begitu?" sungut Devan.

"Bukan begitu—"

"Aku mengerti. Aku tidak akan memaksa," potong Devan cepat.

Pria itu beranjak menuju pintu dan meninggalkan Berlin di dalam kamar. "Kenapa sulit seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status