Share

Bab 31. Duda Meresahkan.

"Kenapa sih saya dipanggil pak. Apa sudah nampak tua sekali saya ini?" tanya pak Asalan dengan wajah cemberut.

"Maaf, Pak. Soalnya Risma belum terbiasa!" jawabku tertunduk. Aku merinding melihat tatapan mata pak Aslan seakan ingin menelanku hidup-hidup.

"Belajar dari sekarang supaya kamu jadi terbiasa. Coba panggil mas sekali saja saya mau dengar." perintahnya seakan tidak bisa dibantahkan. Nyaris seperti seorang atasan memerintah bawahannya.

"Baik, Mas." jawabku.

"Nah kan enak kedengarannya. Jadi pengin cepat-cepat ke KUA jadinya. KUA masih buka gak jam segini?" tanya pak Aslan dengan wajah sok polosnya.

"Untuk apa?" tanyaku malah nampak seperti orang bodoh jadinya.

"Kok untuk apa! Ya untuk nikahin kita lah. Mas sudah gak sabaran ingin segera memiliki kamu." jawabnya dengan gaya kocak.

"Mas pikir KUA itu rumah sakit, buka dua puluh empat jam gitu?" tanyaku dengan nada sewot.

"Emang KUA itu rumah sakit kok. Tapi rumah sakit untuk menyembuhkan hati yang hampir patah!" Ada aja gombala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status