Share

Bab 27

Faqih menunggu makanan yang di pesan oleh Adita di warteg tersebut dan ia sesekali melihat ke layar ponsel dan ke arah jam tangannya. 

“Apa kamu ada pekerjaan lain?” 

“Oh tidak, hanya saja aku takut...” Faqih menghentikan ucapannya. 

Ibu penjual membawah makanan dan di hidangkan di atas meja meraka. 

Faqih melihat semua hidangan tersebut. 

“Aku harap, kamu suka dengan makanan yang aku pesan ini.” 

“Terlihat sangat lezat sekali ini, dan ini lebih nikmat jika di makan dengan tangan saja tidak perlu sendok.” 

“Apa kamu tidak jijik? Jika hanya dengan tangan?” 

“ Tentu saja tidak.” 

Faqih mulai menyantap makan tersebut dengan tangan yang sudah ia berisikan terlebih dahulu.

Faqih memakan makananya dengan sangat lahap sedangkan Adita hanya melihatnya. 

“Dia seperti orang kelaparan, memangny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status