Share

BAB II

"Eh, itu si Nabila sok cantik banget nggak sih, masak dia menolak pesona bos ganteng, kalau aku jadi dia sih langsung di sikat aja," Ucap salah satu perempuan berambut sebahu yang bernama Mela.

"Ia bener banget, sok cantik dan oke padahal, cantikan juga kamu kemana-mana Mel," Sambung Ria teman nya Mela.

Mereka tak menyadari kalau Nabila duduk tak jauh dari meja nya.

Nabila yang mendengar ucapan rekan kerja nya tersebut mengepal kan tangan nya. Anita yang melihat Nabila marah segera menenangkan sahabat nya.

"Udah Bil, nggak usah di masukin ke hati, mereka cuma iri sama kamu," Ucap Anita sambil menyendok soto nya, sedangkan Nabila sudah tak bernafsu makan, ia hanya menghabiskan minum nya dan segera berlalu meninggalkan Anita.

Saat Nabila akan keluar ia sengaja lewat di dekat Mela dan dengan sengaja menyenggol gelas jus yang ada di atas meja hingga tumpah , dan mengenai rok yang di pakai Mela.

"Ups, sorry!" Ucap Nabila sambil tersenyum mengejek dan berlalu meninggalkan Mela yang terkejut dan marah.

"Dasar perempuan sialan," Umpat Mela namun ia tak menyadari Anita di belakang nya yang sudah bersiap dengan segelas air.

Byuuurrr

Mela yang mendapat serangan dua kali pun naik pitam "Dasar perempuan kurang ajar," Ucap Mela ingin menjambak rambut Anita namun dengan sigap Anita menghindar dan menendang kaki Mela hingga terjatuh ke lantai.

Sontak semua yang ada di kantin pun tertawa melihat Mela jatuh, Ria dengan sigap membantu Mela berdiri.

"Maka nya kalau punya congor di jaga, kalau Nabila jadi menikah dengan Bos, orang pertama yang akan di pecat itu kamu Mela," Ucap Anita membuat Mela terdiam dan mengepal kan tangan nya.

Setelah penolakan itu, Adam tak pernah menyerah untuk mendapat kan pujaan hati nya, ia terus berusaha dan sampai pada akhir nya usaha yang di lakukan nya membuah kan hasil, Nabila menerima lamaran nya saat ia datang langsung ke Panti Asuhan tempat Nabila di besarkan, karena hanya Ibu panti keluarga yang di miliki Nabila.

Pernikahan mewah pun di gelar Adam mengundang semua kenalan, keluarga, dan rekan bisnis turut hadir menyaksikan acara sakral yang akan menjadi cerita baru antara Adam dan Nabila.

Flasback off

Pagi itu Nabila sedang bersantai di taman hingga sebuah suara mengejutkan nya, ya Mami Sella datang bersama wanita cantik.

Nabila yang nelihat kedatangan Mami mertua nya pun bangun dan ingin meraih tangan mertua nya, namun Mami Sella mengangkat tangan nya.

" Nabila, kenal kan ini Citra calon menatu idaman Mami!"Ucap nya lantang sambil membelai lembut bahu wanita itu membuat Nabila sangat terkejut.

"Ma-maksud Mami calon menantu?" Nabila bertanya untuk memastikan ucapan Mami mertua nya.

"Ia betul, karena kamu tak kunjung hamil, maka Mami akan menikah kan Adam dengan Citra," Ucap Mami Sella. Perempuan bernama citra itu tersenyum memandang Mami.

Bagai di sambar petir tubuh Nabila langsung luruh ke tanah dan menangis.

"Mi, perkara anak hanya Allah yang tau, aku pun ingin segera memiliki nya, Mami jangan egois," Ucap Nabila.

"Sampai kapan aku harus menunggu mu hamil Nabila, sampai aku mati pun kamu tidak akan pernah bisa hamil, karena kamu mandul, ingat Nabila setuju atau tidak Adam akan tetap menikah dengan Citra," Ujar Mami Sella dan meninggal kan Nabila yang menangis.

Wanita mana yang rela di madu, apa lagi dengan perempuan yang pernah menghiasi hati sang suami, ya Citra adalah mantan pacar Mas Adam, mereka berpisah karena Citra ingin melanjutkan kuliah keluar negeri sedang kan Mas Adam ingin membina rumah tangga secepat nya.

Lkll

# PoV Adam

Saat aku dan Nabila sedang berada di kamar Nabila tiba-tiba menyuruh ku menikah lagi betapa terkejut nya aku saat aku mendengar permintaan nya, karena aku tak pernah mempermasalah kan ada atau tidak ada anak di antara kami.

"Baiklah Sayang, jika kamu menginginkan aku menikah lagi, apa kamu sudah memiliki calon untuk ku," Ucap ku ingin mengetes nya apakah ia bersungguh-sungguh atau ada yang memaksa nya.

Ia hanya mengangguk dalam diam, tapi aku tau Ia pasti sangat terluka "Siapa yang akan menjadi syurga kedua untuk ku?" tanya ku lagi.

"Ci-Citra Mas," Ucap Nabila, dan membuat ku sangat terkejut, bagaimana bisa Ia mengenal Citra selama ini mereka tidak pernah bertemu, dan aku pun tidak pernah menceritakan masa lalu ku.

"Bagaimana kamu tau tentang nya, apakah kamu pernah bertemu, atau tau latar belakang nya," Ucap ku dengan nada datar dan tenang.

"Ia Mas, Aku sudah tau semua tentang nya, dan semua tentang masa lalu kalian,"

Ucapan Nabila bagai petir di siang bolong bagaimana bisa ia mengetahui semua tentang masa lalu ku.

"Siapa yang memberi tahumu?" Tanya ku mencengkram bahu Nabila.

Ia mengangkat kepala nya dan aku melihat kristal bening yang akan lolos dari pelupuk mata nya yang indah, sebenar nya aku tak tega dan sakit melihat nya menangis, tapi aku harus menemukan jawaban nya.

"Kamu pikir aku wanita bodoh Mas, sejak awal sebelum aku menerima lamaran mu, aku juga mencari tau semua tentang mu" Nabila menjeda ucapan nya dan menghela nafas perlahan " Termasuk masa lalu mu," Sambung nya lirih namun terdengar jelas di telingaku.

"Ja-jadi kamu sudah tau, tentang aku dan Citra?" Tanya ku memastikan ucapan Nabila.

Ia menggangguk dan berkata lagi " Bukan kah dulu kau menginginkan nya menjadi istrimu, sebelum Ia meninggalkan mu untuk study nya keluar negeri,"

Aku menghela nafas berharap sesak yang menghimpit di dada bisa berkurang

" Satu yang kau tak tau setelah kepergian Citra, Nabila!" Ucap ku tertahan.

"Apa tentang gosip dan foto yang pernah kau terima dari orang yang tak kau kenal," Ujar Nabila, membuat ku sedikit terperanjat.

"Citra sudah kembali Mas, menikahlah dengan nya, bukan kah kau sudah tau semua tentang nya, jadi kau tak perlu lagi berkenalan," Ucapan Nabila membuatku terdiam, aku tak tahu harus bersikap seperti apa. " Dan asal kau tau, foto Citra bersama laki-laki itu hanya lah hasil rekayasa, dan bodoh nya kau cepat sekali percaya sebelum membuktikan nya," Lagi perkataan Nabila membuat ku sangat terkejut, bagaimana dia bisa menyimpulkan bahwa foto itu hanya lah hasil rekayasa.

"Kamu jangan mengada-ada Nabila, sudah jelas-jelas itu Foto Citra," Ucap ku membantah semua persepsi Nabila. Namun ia hanya tersenyum, dan senyuman nya sangat menyakitkan.

"Jika itu bukan hasil rekayasa, tunjukkan padaku Foto yang asli,".

"Baiklah! tapi dengan satu syarat," Ujar Nabila.

" Ya tuhan, syarat apa yang akan di ajukan Nabila," Ucap ku, dalam hati sangat was-was.

"Apa Syarat nya?"

"Menikahlah dengan Citra, jika aku bisa membuktikan kalau Foto itu tidak benar," Nabila berkata sambil mengutak atik laptop nya.

"Ini Mas, ini foto asli yang di rekayasa menggunakan wajah Nabila," Sambung nya lagi, ada rasa bersalah karena telah menuduh Citra tanpa bukti.

"Tidak sayang, aku tidak ingin menyakiti mu dengan menikahi perempuan lain," Ucap ku tegas sambil kepala Nabila dan memeluk nya erat, sangat erat sehingga aku bisa merasakan isakan tangis nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status