Share

SYURGA YANG KEDUA
SYURGA YANG KEDUA
Penulis: almeeyra johara

BAB 1

"Menikahlah mas," Kataku sendu sambil menunduk pada Mas Adam suamiku saat kami dikamar dan hendak istirahat. Ku lihat ia menghentikan aktivitas memeriksa email yang masuk dari asisten nya.

Ia menatap ku diam kemudian Mas Adam mengangkat dagu ku sambil berkata " Kenapa? apakah perihal anak lagi, apa Mami membuat mu tersinggung lagi?" Kata nya sambil membelai rambut lurus sebahuku.

"Nabila, aku tidak ingin menyakitimu sayang, aku sangat mencintaimu, aku rela tidak punya keturunan seumur hidup asalkan aku bersamamu, dan apapun yang Mami kata kan tolong jangan masukkan dalam hati," Sambung nya panjang lebar.

"Tapi Mas, kamu anak tunggal punya banyak perusahaan dan membutuhkan keturunan sebagai penerus usahamu, maka menikahlah mas, aku rela dan ikhlas berbagi suami asalkan kamu bisa berlaku adil," Jawabku sambil menangis karena aku sudah tidak tahan dengan gunjingan Mami mertua dan para antek-antek nya.

Flashback On

Nama ku Nabila Azzahra, aku menikah dengan Adam Wijaya Handoko empat tahun yang lalu, dengan pesta yang sederhana namun bisa di katakan elegan. Aku dulu bekerja sebagai staf keuangan di perusahaan Antarna Grup yang berada di bawah naungan Raja Wali Company sebuah perusahaan berlian terbesar di Indonesia.

Nabila bertemu dengan Adam saat meeting di anak perusahaan nya, ia tidak sengaja menabrak tubuh Nabila saat berjalan keluar dari perusahaan di area parkiran.

Saat itu Adam tidak memperhatikan jalan nya, ia sibuk melihat gadget nya sehingga ia tak menyadari ada orang di depan nya dan menabrak Nabila dari belakang.

Beruntung saat itu Nabila tidak sampai terjatuh karena Adam menahan tubuh Nabila dengan lengan kekarnya, dan Nabila yang kesal segera membalikkan badan nya dan mendorong Adam, " Aduh, jalan pakai mata dong Mas," Cecar nya sambil mengambil kembali dokumen yang terjatuh tanpa melihat orang yang menabrak nya.

"Saya minta maaf Mbak! saya tidak memperhatikan jalan karena sedang memeriksa beberapa dokumen di Handphone," Ucap Adam sambil membantu Nabila mengambil kertas yang berserakan.

Saat Adam menyerahkan beberapa lembar kertas yang dia ambil dan menyerahkan nya ke Nabila, Adam begitu terpesona melihat kecantikan Nabila.

"Maaf, sekali lagi Mbak," Ucap nya sambil mengulurkan tangan, namun tak di gubris oleh Nabila.

"Lain kali, jalan pakai mata Mas," Ucap Nabila ketus dan berlalu tanpa membalas uluran tangan Adam.

"Aku suka wanita jutek seperti itu," Gumam Adam sambil tersenyum dan memasuki mobil nya.

Rian pun bingung melihat Bos nya senyum-senyum seperti orang gila" Bos, lagi jatuh cinta ya," Rian bertanya sambil mengemudikan mobil keluar dari area parkir Antarna Grup.

"Yan, ada pekerjaan baru untuk mu!" Ucap Adam sambil melihat kearah luar jendela mobil.

Rian yang mendengar perkataan bos nya pun menelan ludah, karena pertanyaan nya tak di gubris.

"Baik Bos, apa yang akan saya kerjakan," Ucap Rian gugup.

"Cari semua data-data karyawan perempuan di Antarna Grup," Kata Adam dan membuat Rian menginjak rem dengan tiba-tiba dan membuat Adam hampir terjungkal ke depan.

"Kamu mau mati Rian," Ancam Adam tapi Rian hanya melotot memandangi Bos nya dengan tidak percaya.

Karena atasan sekaligus kakak angkat nya itu sangat cuek dengan makhluk yang nama nya perempuan, namun kali ini Adam dengan pongah nya menyuruh Rian mencari Data semua pegawai di perusahaan nya.

"Pe-perempuan?" Tanya Rian memastikan ucapan Bos nya.

"Ia, kamu budek, kenapa ada yang salah?" Jawab Adam dengan galak nya.

"Ti-tidak Bos, baiklah malam ini aku akan mengirim berkas-berkas nya padamu," Ucap Rian sambil menjalan kan kembali mobil nya.

Sesampai nya di rumah Adam langsung memasuki kamar nya dengan bersiul-siul "Selamat sore Mami ku yang cantik," Sapa Adam sambil mencium pipi tirus Mami nya, meskipun usia nya sudah setengah abad namun tubuh nya sangat terawat dan cantik, Mami Mirna melongo melihat tingkah laku aneh anak nya.

"Kesambet setan apa tu anak?" Gumam nya dalam hati sambil terus memperhatikan Adam sampai masuk ke dalam kamar nya.

Sesuai janji Rian telah megirimkan berkas berisi data-data karyawan perempuan di Antarna Grup.

Adam pun dengan semangat membolak balik berkas yang dikirim oleh Rian, ia memperhatikan setiap nama yang tertera di data tersebut, hingga sebuah foto menarik perhatian nya, ia sangat mengenali bentuk wajah dan model rambut sebahu perempuan itu.

"Akhir nya ketemu, Nabila Azzahra, alamat jl mawar no 4 komplek bukit indah," Gumam nya membaca dengan detail setiap kalimat yang tertera di kertas tersebut.

Keesokan hari nya entah itu takdir atau memang jodoh mereka dipertemukan lagi di perusahaan pusat karena Nabila diminta pak Seto Manager Antarna Grup mengikuti seminar.

Adam yang melihat kehadiran Nabila pun sangat bersemangat dan dengan perasaan yang bahagia ia menyampaikan sambutan sambil sesekali mencuri pandang pada Nabila.

Nabila yang sadar pandangan Adam tertuju pada nya pun sontak menunduk karena ia tahu bahwa yang menabrak nya tempo hari adalah seorang CEO tempat nya mencari nafkah.

Setelah pertemuan itu selesai Nabila langsung meninggalkan ruangan namun saat akan keluar ia di cekal oleh Adam.

"Nabila Azzahra!" Ucap Adam lantang dan membuat karyawan yang akan meninggalkan ruangan berhenti.

"Mau kah kau menikah dengan ku?" Ucap nya lagi dan pernyataan nya membuat semua orang terkejut termasuk Rian sang Asisten.

Nabila yang mendengar perkataan Rian sangat terkejut ia terdiam dan membisu sambil melongo mencerna ucapan sang CEO.

"Bos, apakah anda serius?" Tanya Rian dengan hati-hati.

"Apakah aku pernah main-main dengan perkataan ku?" Ucap Adam dan membuat Rian membisu.

"Bagaimana Nabila? apakah kau mau menjadi istriku?" Adam bertanya sekali lagi kepada Nabila namun yang di tanya masih membisu karena terkejut hingga wanita yang berada di dekat nya menyadarkan Nabila.

"Bil?" Ucap Anita sambil menyenggol lengan Nabila.

"Apa dia sudah gila An?"Ucap Nabila bertanya pada sahabat nya dan membuat Anita menggelengkan kepala.

"Saya tidak suka menunggu Nabila," Ucap Adam lantang.

"Maaf saya permisi," Ucap Nabila sambil keluar berlalu meninggalkan Adam dan para staf yang ribut karena ulah Bos nya.

Saat sampai di ruangan nya Nabila segera mengambil botol air yang memang sengaja di bawa nya dan menenggak nya sampai habis.

"Bil, tu bos udah gila kali ya?" Ucap Anita sambil duduk pada kursi di depan meja Nabila.

"Nggak tau tuh, mungkin kerasukan setan kali," Ucap Nabila cuek.

"Hus, jangan ngomong sembarangan nanti kalau di dengar bisa-bisa kita di pecat," Kata Anita memperingati Nabila.

"Bodo amat!" Ucap Nabila mengambil ponsel dan berlalu keluar meninggal kan Anita.

"Eh Bil, mau kemana?" Anita mengejar Nabila yang terus berjalan menuju kantin.

"Makan lah, emang nggak laper?" Kata Nabila, ia memilih duduk di meja pojok ruangan karena berhadapan langsung dengan taman kantor yang asri.

Setelah Anita dan Nabila duduk pegawai kantin mendatangani nya dan menyodorkan buku menu.

Setelah beberapa saat membolak balik buku menu akhir nya Nabila dan Anita memesan soto daging dan es teh manis.

Tak menunggu lama pesanan mereka pun datang, Anita menatap makanan nya dengan mata berbinar dan tak sabar ingin menyantap nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status