Share

Part26

Aku hanya tersenyum mendengar celotehan rekan-rekanku. Salah satu dari mereka pasti melihatku turun dari mobil mas Dimas. Aku tahu mereka hanya mencoba bersikap akrab padaku. Aku tak ambil pusing dengan ledekan mereka. Hanya sedikit terhibur saat mereka menyebut nama mas Arya.

Hari ke dua di kantor, aku mulai terbiasa. Meski hanya menyalin data-data saja. Tugas pertama aku selesaikan dengan mudah.

Jam makan siang sudah tiba. Aku berdiri di pintu utama ruangan, menunggu seseorang.

"Mas Arya?" Aku tersenyum saat melihat pria yang aku tunggu muncul dari ruangannya.

"Udah makan?" tanya dia, ramah.

"Dwi nunggu Mas Arya."

"Dah selesai kerjaannya?"

"Udah dong. Kan Mas Arya yang ngajarin." Aku tersenyum bersemangat.

"Ciee..., gitu dong. Mau makan di mana?"

"Dwi lihat di depan ada kafe, Mas. Kali ini Dwi yang traktir, ya?"

"Eh, kok gitu? Kan belum gajian?"

"Nggak apa-apa, Mas. Kan gantian."

"Nanti aja kalau kamu udah gajian. Mas minta traktir yang mahal."

Aku tertawa kecil.

"Memangnya Mas Ary
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status