Share

Salah Tingkah

"Aku minta maaf Rum, karena pergi menjauh darimu. Tapi bukan maksud aku menyakitimu."

Elang merasakan jika tangan Arum begitu dingin. Ia terus menggosok dengan tangannya agar tubuh Arum kembali mengahangat. Namun, tangan Elang gemetar. Matanya berkaca-kaca. Rasa haru menyelimuti hatinya yang kian terkikis oleh rindu.

"Kenapa kamu tega mas, sama Arum?" tanyanya sambil terisak.

"Maaf Rum."

"Kasih tahu alasan Ibu, Eh Bibi Fatma menitipkan aku ke Ibu Ningsih mas." Arum berusaha bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar di ranjang.

Elang mengelap pipi Arum yang basah, sungguh perhatian Elang dari dulu selalu membuat hati Arum melambung tinggi ke angkasa, seolah dialah wanita yang paling bahagia saat berada di dekat kakaknya ini.

"Bibi Arum melakukan yang terbaik Rum, beliau inginkan kau selamat dari keluarga papamu kala itu."

"Oh."

"Percayalah tidak ada seorang Ibu yang tega terhadap putrinya. Bukankah Bibi selalu baik padamu dari kecil." Elang mengusap rambut Arum dan menenagkannya.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status