Share

Sesakit itukah melupakan Arum

Aura merasa kesal, sang papa tak kunjung pulang juga tugas dari sekolah banyak sekali, musim pandemi membuat Aura lebih banyak daring di rumah, al hasil ia cepat sekali marah jika tidak mengerti cara mengerjakan soal yang akan dikerjakannya.

"Jadi, guru Les private, Non, tidak hadir hari ini?" Bibi bertanya dan menemani Naura belajar.

"Eggak, gimana nih, pusing Naura Bi, ini harus dikumpulkan paling lambat jam 12 siang ini," jawab Naura dengan suara lirih, karena takut tak bisa mengerjalannya.

"Wah, apa Bibi bisa bantu, Non."

"Malas, Naura Bi," tampak Naura kesal seraya kurang bersemangat.

"Jangan gitu Non, nanti Papa marah lo."

"Jika Bunda masih hidup, Naura kan enak Bi ada yang bantuin Naura." Setetes bulir bening keluar dari mata gadis kecil itu.

"Jangan begitu, Non. Bibi jadi sedih."

Gasis kecil itu, hanya diam. Menatap tugas yang tidak bisa ia kerjakan, sesaat ia menatap foto sang Bunda yang telah lama pergi meninggalkannya. Rasa pilu kini hadir lagi, hanya kata andai dan an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status