Share

23 B. Pelakor

“Mbak Fika, kalau mau protes langsung ke Tuan aja. Saya nggak tahu apa-apa.” Muka Mbak Lisa yang dihiasi kerutan halus itu terlihat keberatan.

Aku mendecak kecil. Bukan tak bersyukur diberi baju bekas oleh Pak Hanan. Yang jadi masalahnya, kalau sampai Bu Jelita lihat, apa ini tidak bakalan jadi masalah?

“Oke, Mbak. Makasih banyak, ya. Oh, ya, Bu Jelita ke mana ya, Mbak?” bisikku dengan ekspresi resah.

Mbak Lisa yang lebih pendek tubuhnya dan kini telah bertukar pakaian menjadi daster batik selutut itu mengendikkan bahu. Perempuan yang rambutnya telah berhias uban itu berkata dengan acuh tak acuh, “Jangan tanya saya, Mbak. Saya nggak tahu apa-apa.”

Mbak Lisa yang mengenakan bando hitam dan mengikat rambut sepundaknya dengan jedai plastik motif zebra itu pun balik badan. Dia turun ke lantai bawah, tanpa mengucapkan salam perpisahan padaku. Tentu saja diperlakukan begitu membuatku langsung merinding.

“Duh, Mbak Lisa.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Partinah Partinah
fika tau iatilah body shaming, tp ga tau artinya you mean my mom? ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status