Share

Bab 16

Doni tersenyum.

"Kami baru ngobrol, Mbak. Sebagai teman lama. Cuma sebentar kok karena tadi nggak sengaja ketemu di sini," jawab Doni setenang mungkin. Tidak ada sedikitpun rasa takut terlihat di wajahnya.

"Kamu yakin?" Santi belum percaya.

"Iya, Mbak. Aku tadi ke luar, di dalam panas banget. Eh, taunya ketemu dia di sini. Ya, karena temen lama ya udah, kita ngobrol sebentar." Laila menimpali ucapan Doni.

Santi manggut-manggut.

"Ya udah. Kamu di cariin Hendra tuh, sampai puyeng dia nyari kamu dari tadi. Udah kayak anak ayam kehilangan induk, ribut banget," ujar Santi diiringi kekehan sembari berlalu pergi.

Laila memberi kode menggunakan dagunya agar dia lebih dulu masuk. Namun, saat Laila melangkah Doni mencekal tangannya.

"Aku cemburu kamu terlalu dekat sama dia."

Laila memulas senyum, hatinya berbunga-bunga melihat Doni cemburu.

"Nggak usah khawatir, cintaku hanya untuk kamu." Laila Mengedipkan sebelah mata. "Aku masuk dulu, nanti ada yang curiga lagi."

Dengan terpaksa Doni melepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status