Share

Bab 24

Rumah terbuat dari anyam bambu di pelataran banyak di tumbuh rumput itu, Laila tunjuk sebagai rumahnya, keadaan benar-benar sederhana. Jauh berbeda dari rumah disekitarnya.

Rumah Laila tepat sekali di pinggir persawahan. Rumah itu adalah hasil gotong royong warga karena kasihan melihat Bu Hambar yang memiliki banyak anak. Namun, tidak lagi memiliki suami. semua mantan suaminya tidak ada yang benar.

"Itu rumahnya?" tanya Hendra memastikan.

"Iya, jelek kan? Maka dari itu aku malas pulang, tinggal di gubuk reot gitu." Tanpa sadar Laila berucap demikian membuat kening Hendra berkerut dalam.

Namun, Laila cepat menyadari kesalahannya.

"Aku udah lama nggak pulang. Ya, begini keadaan rumah kami, Mas. Menyedihkan, apalagi Emak suka sekali kawin cerai itu memperkuat niatku untuk nggak pernah pulang." Laila sedikit menyudutkan ibunya.

Sebisa mungkin Laila akan membuat Hendra tidak suka pada ibunya. Sebab, Bu Hambar yang mata duitan bisa menghalangi kehidupan Laila. Tentu saja itu jangan sampai t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status