Share

Bab 55

Sehabis magrib ruang rawat Laila sudah di penuhi dengan teman-teman Hendra. Ardi juga datang karena mendengar kabar dari Saka.

Lelaki yang baru saja menyandang gelar ayah itu tidak beranjak sedikit pun dari sisi istrinya meski ruangan telah ramai. Jika di haruskan dia akan bergantian dengan Bu Tari. Raut cemas tercetak jelas di wajah tampannya. Sebab, Laila tidak henti-hentinya merengek, tetapi saat bertanya pada dokter hal itu biasa terjadi pada orang yang habis melakukan tindakan operasi.

"Tinggallah Laila. Biar Ibuk yang jaga, temui temen-temenmu, Le."

"Iya, Buk." Hendra beranjak.

"Mas sakit sekali ...." Untuk kesekian kali Laila mengeluh. Meski banyak tamu yang datang, Laila tidak perduli.

Semua yang datang menoleh ke arah Laila.

"Maaf ya, menantu saya nggak tahan sakit," ujar Pak Tono sedikit menahan malu.

"Ah, iya nggak apa Pak, kami ngerti kok," ujar salah satu temen Hendra.

"Iya kami nggak masalah," sahut yang lainnya.

"Semangat ya, Ndra." Hendra yang baru bergabung tersenyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status