Share

42. Sorot Kamera

Intinya, aku hanya perlu bersikap senatural mungkin seolah tidak ada kamera yang menyorotiku. Itu yang aku dapatkan ketika Marvin menjelaskan singkat apa yang harus aku lakukan setelah keluar dari mobil yang disopiri oleh Will ini. Eric ikut keluar bersamaku, tetapi dia mengawasiku dari jarak tertentu. Mungkin sekalian mengarahkan anak buahnya dalam mengambil gambar pula.

Will menurunkanku tepat di halte K yang paling dekat dengan gedung fakultas MIPA. Dengan alasan shooting, penjaga universitas memperbolehkan mobil pribadi memasuki jalanan kawasan gedung-gedung fakultas yang seharusnya hanya boleh dilewati oleh bus listrik fasilitas kampus. Aku tidak perlu menunggu bus dan menaiki bus menuju halte K lagi.

Aku memperhatikan gedung MIPA itu sejenak. Tetapi fokusku sempat beralih ke seorang pria yang sedang membawa kamera besar di pundaknya yang kini berdiri di dekat pintu. Juga seorang wanita yang berdiri di sebelahnya, mengajaknya mengobrol. Aku curiga jangan-jangan mereka tim shootin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status