Share

43. Amarah yang Mengherankan

Meski hanya mengambil gambar beberapa menit saja selama kelas berlangsung, aku dapat melihat dan menyimpulkan bahwa sebagian besar teman-teman sekelasku ini tidak nyaman juga beberapa di antaranya tampak tegang ketika kamera menyorot pada wajah mereka. Mungkin hanya Miss Yuli sendiri—wanita berkacamata yang tampil sederhana dengan sweter polos dan rok panjangnya—yang tampak biasa saja saat mengajarkan materi penelitian kualitatif menggunakan papan tulis sentuh. Dia mengajar penuh semangat, tanpa peduli ada tiga kamera di sudut kelasnya.

Setelah kelas selesai, aku dimintai komentar lagi oleh wanita yang sama di depan pintu masuk fakultas. Kali ini aku membaca label nama di pakaian seragamnya. Ariel Ostrich .

“Bagaimana kelas hari ini?”

“Cukup baik, Ostrich. Aku paham materi yang disampaikan Miss Yuli,” jawabku singkat. Aku melihat satu per satu mahasiswa di kelas ini pergi keluar dari kelas. Ada yang melambaikan tangan padaku, dan aku lambai balik sambil tersenyum. Ada juga yang aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status